7 Pelajaran Hebat dari Kisah Hidup Steve Jobs
Mungkin
kalian mengenal product Apple dengan baik, namun bagaimana dengan kisah
pendirinya? Berikut biografi singkat Steve Jobs beserta 7 poin yang
bisa kita pelajari dari kehidupan Steve Jobs selama hidupnya, 56 tahun.
Steve
terlahir dengan nama Steve Paul Jobs. Lahir pada 25 Februari 1955 di
San Fransisco, Amerika Serikat, Jobs kecil mendapatkan nama tersebut
dari orang tua adopsinya Paul dan Clara jobs. Tak jelas kenapa Jobs
diadopsi oleh kedua orang ini.
Orangtua
biologis daripada Steve Jobs sebenarnya juga memiliki otak cemerlang.
Sang ayah, Abdulfattah John Jandali adalah seorang profesor sains
politik. Sedangkan ibunya, Joanne Simpson ialah seorang ahli terapi
bicara.
Mulai mendirikan Apple
Jobs
mulai bekerja pada 1974 di Atari dengan profesi teknisi. Atari adalah
perusahaan yang mendesain circuit board. Pada 1976, Jobs mendirikan
perusahaan bersama Steve Wozniak rekannya, perusahaan yang sekarang
dikenal dengan logo apple berwarna putih, Apple. Dengan visi ingin
mengubah dunia, Jobs memulai perjalanan karirnya.
Setelah
mengeluarkan komputer pertama yang bernama Macintosh, Steve Jobs harus
rela dipecat oleh CEO Apple saat itu yang bernama John Sculley.
Ketegangan internal mengakibatkan keretakan hubungan kerja yang juga
berimbas dengan menurunnya kinerja perusahaan. Jobs juga dianggap
sebagai seorang pemarah, mudah berubah pikiran dan keras kepala.
Poin
pertama, disini tampak jelas sekali bahwa Jobs berada di titik terendah
dalam hidupnya, ditinggalkan rekannya dan harus keluar dari perusahaan
yang dia impikan.
Poin
kedua, Bukan Steve Jobs namanya kalau ia menyerah dengan kondisi
hidupnya. Jobs lantas mendirikan perusahaan baru bernama NeXT Computer.
Produk yang dihasilkannya di NeXT dianggap gagal dan mahal. Penderitaan
Steve Jobs masih belum berakhir. Meski gagal, hal ini membuat perjalanan
karir Steve menjadi lebih baik di masa depan.
Poin
ketiga, Jobs yang mengakuisisi The Graphics Group di tahun 1986, sebuah
studio film animasi kecil. The Graphics Group yang kemudian berubah
nama menjadi Pixar itu mulai beranjak sukses di tahun berikutnya. Sukses
Jobs ini diperoleh setelah merilis film Toy Story di tahun 1995. Saya
masih ingat film ini dulu sangat saya sukai, dan saya rasa kamu juga.
Dari sini saya mempelajari bahwa Jobs selalu mencari atau mungkin
membuat jalan kesuksesannya sendiri. Tanpa terbayang-bayang masa lalu
yang sebenarnya cukup membuatnya stres. Tak hanya itu, Jobs bisa memulai
kisah sukses dari bidang yang bukan industri komputer, film animasi.
Poin
keempat, Di akhir 1996, Jobs berusaha agar Apple mau mengakuisisi NeXT.
Dengan dalih bahwa NeXT memiliki sistem operasi yang dibutuhkan Apple,
Jobs berhasil menjual NeXT kepada Apple seharga USD 429 Juta. Sekali
lagi Jobs tak berhenti dengan kesuksesan Toy Story. Jobs juga berhasil
merubah perusahaan yang tak menguntungkan menjadi modal besar baginya.
Poin
kelima, Berkat kepiawaiannya, Jobs yang saat itu kembali ke Apple
akhirnya menjabat sebagai CEO. Dari tahun 1997, Jobs lantar mengeluarkan
produk Apple fenomenal seperti iPod, iMac, iPhone, iPad dan iCloud yang
sukses mengantarkan Apple sukses besar, bahkan di bursa saham. Jobs
meraih sukses berkat kerja keras, semangat pantang menyerah dan
keinginan untuk menciptakan produk yang mengubah dunia, sesuai dengan
visi saat ia mendirikan Apple pertama kali.
Poin
keenam, Jobs harus mengalami masa jayanya itu dengan dihantui kanker
pankreas pada Agustus 2004 dan akhirnya harus menjalani operasi. Jobs
yang akhirnya dinobatkan sebagai CEO terbaik Amerika, mengalami yang
namanya cuti masuk berulang kali akibat kondisi kesehatannya yang kurang
baik. Disini, Jobs masih memikirkan dunia dan terus menciptakan produk
walau masih dalam kondisi tak sehat.
Poin
ketujuh, Jobs mengenal dirinya dan berpikir untuk perusahaan. Memilih
Tim Cook sebagai CEO Apple berikutnya, Jobs pun mengundurkan diri dari
Apple. Dengan alasan kondisi kesehatan yang terus menurun, Jobs resmi
mengundurkan diri pada 24 Agustus 2011. Publik pun meragukan warisan
Jobs, Apple, yang dianggap kurang berpengaruh tanpa kehadiran Steve
Jobs. Meski bursa saham sempat menunjukkan angka penurunan, saham
akhirnya pulih bahkan sempat naik.
Steve
yang dulunya terkenal pemarah, kini malah dianggap sebagai seorang yang
visioner. Dalam keluarga, ia dianggap sebagai ayah yang hangat. Bahkan
publik banyak yang mengungkapkan rasa terima kasihnya atas kontribusi
Steve Jobs di dunia teknologi. Jobs seolah menjadi seorang yang berbeda.
Ya, dia berubah menjadi orang yang lebih baik.
0 komentar: